Hasil unit usaha pertanian tanaman sayur bayam dari kerjasama masyarakat dan Bumdes di desa Bungungloe
Admin
•
21 Apr 2025
Kolaborasi antara masyarakat Desa Bungungloe dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam budidaya tanaman sayur bayam telah membuahkan hasil yang signifikan dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Program ini diinisiasi sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus membuka sumber pendapatan baru bagi warga. BUMDes menyediakan bantuan modal berupa benih unggul, pupuk organik, serta pelatihan teknis tentang budidaya bayam secara intensif, sementara masyarakat menyediakan lahan dan tenaga kerja. Sebanyak 15 kelompok tani yang terdiri dari 50 kepala keluarga terlibat aktif dalam pengelolaan lahan seluas 5 hektar di area pertanian desa. Kepala Desa Bungungloe menyatakan, “Ini adalah wujud nyata sinergi antara BUMDes dan warga untuk mengoptimalkan potensi pertanian lokal yang selama ini belum tergarap maksimal.”
Hasil panen perdana menunjukkan capaian luar biasa dengan total produksi mencapai 2 ton bayam segar per bulan. Produk tersebut dipasarkan melalui jaringan BUMDes ke pasar tradisional, warung kelontong desa, dan mitra usaha di Kabupaten Jeneponto. Selain penjualan langsung, sebagian hasil panen diolah menjadi produk bernilai tambah seperti keripik bayam dan bubuk bayam kemasan untuk memperluas pangsa pasar. Pendapatan kotor dari penjualan mencapai Rp25 juta per bulan, dengan keuntungan bersih yang dibagi secara proporsional antara BUMDes dan kelompok tani. Salah satu petani, Ibu Siti, mengungkapkan, “Dulu kami hanya menanam bayam untuk konsumsi sendiri, tapi sekarang ini menjadi sumber penghasilan tetap. Kami juga belajar manajemen pemasaran modern berkat pendampingan BUMDes.”
Keberhasilan unit usaha ini mendorong perluasan program ke tahap yang lebih strategis. BUMDes berencana membangun rumah pengemasan dan cold storage untuk menjaga kualitas produk serta menjalin kerja sama dengan supermarket di kota terdekat. Selain itu, mereka juga mengajukan sertifikasi organik untuk meningkatkan daya saing produk bayam Desa Bungungloe di pasar regional. “Kami targetkan dalam setahun ke depan, usaha ini bisa menyerap 100 tenaga kerja dan menjadi model pertanian berkelanjutan berbasis komunitas,” ujar Manajer BUMDes. Dukungan pemerintah desa juga diwujudkan melalui pengalokasian dana desa untuk pembuatan irigasi tetes guna mengatasi kendala kekeringan di musim kemarau. Dengan semangat gotong royong dan tata kelola yang transparan, unit usaha bayam ini diharapkan menjadi pilar ekonomi desa yang berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan di Desa Bungungloe.